REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, Kamis (4/4) waktu setempat, menutup pertemuan tingkat tinggi PBB. Pertemuan yang diselenggarakan di Madrid itu membahas mengenai kelaparan, keamanan pangan dan gizi.
Sebanyak 32 negara dan 17 lembaga serta organisasi non-pemerintah, sivitas akademika dan wakil dari lembaga penelitian serta industri makanan hadir di Ibu Kota Spanyol tersebut. Agendanya adalah mengakhiri kelaparan dan gizi buruk dalam satu generasi.
Pertemuan Madrid bertujuan menghasilkan dokumen pengatur dengan kesimpulan utama mengenai keberhasilan 'Sasaran Pembangunan Milenium' tentang penghapusan kelaparan dan gizi buruk.
Dokumen itu kemudian akan membentuk dasar bagi laporan yang akan diserahkan Ban di New York pada September. Dokumen tersebut akan membantu menetapkan sasaran baru bagi upaya pengentasan kelaparan setelah tahun 2015.
"Ini adalah pertemuan penting, tempat kita dapat menetapkan agenda yang akan memiliki dampak pada masa depan. Kelaparan dan gizi buruk dapat dihapuskan dengan kebijakan yang bagus," kata Ban dalam pidatonya sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
"Kami berjanji akan mencapai sasaran itu untuk mewujudkan dunia yang lebih baik buat kita semua. Dunia yang bebas dari kelaparan dan gizi buruk," katanya.
"Kita tak boleh puas ketika ada lebih dari 850 juta orang yang menderita gizi buruk. Kita memang telah membuat kemajuan, tapi masih ada jalan panjang yang harus dilalui," kata Rajoy.