REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengamati perkembangan wabah strain baru flu burung di Cina, kata juru bicara pada Kamis (4/4). Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan kesiapannya membantu petugas kesehatan dunia jika diperlukan.
Terdapat 14 kejadian akibat virus itu, yang dipastikan di Cina. Strain disebut H7N9 itu telah menewaskan lima orang, empat dari mereka berasal dari kota pusat keuangan Shanghai. Otoritas kesehatan dunia dalam kondisi siaga. Tetapi tidak ada bukti sejauh ini bahwa flu itu menyebar dari orang ke orang yang akan meningkatkan kekhawatiran terjadinya pandemi.
Staf keamanan nasional Gedung Putih sedang memantau perkembangan wabah, kata juru bicara Caitlin Hayden. "Dengan berkoordinasi dengan pakar pemerintah yang relevan, kami melacak wabah dan mempersiapkan reaksi jika diperlukan," katanya, seperti dilansir Reuters.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS memeriksa urutan genetika virus dan menilai tingkat keparahannya, kata badan itu dalam lamannya. Tindakan itu rutin dilakukan setiap kali strain baru flu terdeteksi, katanya. "CDC siap membantu Organisasi Kesehatan Dunia dan Departemen Kesehatan Cina bila dibutuhkan," kata Hayden.