REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan, kondisi suatu negara yang tidak stabil dapat menjadi ancaman nontradisional bagi negara lain di kawasan yang sama.
Artinya, ketidakstabilan yang terjadi di Myanmar akibat konflik horizontal dapat menjadi ancaman bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia.
"Pola ini secara prinsip juga berlaku bagi negara-negara di Asia Tenggara," kata Marty di Jakarta, Jumat (5/4).
Sebelumnya, PBB mengaku khawatir konflik etnis Rohingya di Myanmar bakal meluas ke negara lain di kawasan Asia Tenggara. "Persoalan konflik horizontal di Myanmar dapat berimplikasi ke kawasan sehingga persoalan tersebut membutuhkan pendekatan regional," kata Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar, Vijay Nambiar di Jakarta, Jumat (5/4).
Di antara implikasi regional itu adalah bentrok antara pengungsi Rohingya dengan nelayan ilegal Myanmar, yang terjadi di Medan Jumat dini hari. Delapan orang dan belasan orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Di Myanmar, situasi masih memanas setelah terjadinya kerusuhan yang menewaskan 40 orang di kota praja Meikhtila pada pekan lalu.