REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyatakan bahwa kekuatan perekonomian global saat ini sedang berada dalam masa transisi di mana negara-negara berkembang memacu dengan pesat melampaui pertumbuhan negara-negara maju.

"Kita berada dalam era transisi. Kekuatan global berpindah dari barat ke timur, dari utara ke selatan," kata Direktur Pengelola Bank Dunia Caroline Anstey, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/4).

Menurutnya indikasi seperti banyaknya jumlah warga berusia muda di negara-negara berkembang akan menjadi kekuatan bagi negara-negara tersebut pada masa mendatang. Ia mencontohkan, penduduk Nigeria saat ini memiliki 43 persen populasi berada di bawah umur 16 tahun.

Namun, lanjut dia, meski negara itu memiliki tingkat pengangguran tinggi, tetapi berbagai pihak berargumen bahwa pada abad ke-21 hal itu akan menjadi sumber daya Nigeria yang paling berharga.

Selain itu, indikasi perubahan global lainnya adalah semakin banyaknya populasi dunia yang berpindah ke perkotaan sehingga semakin terhubung dan lebih mengenal teknologi.

Anstey memaparkan, berubahnya pola kekuatan pertumbuhan global disebabkan antara lain stagnasi yang dialami mesin kekuatan global tradisional seperti Eropa dan AS.

"Pendorong pertumbuhan global dipandu oleh sejumlah kawasan perekonomian terutama dari negara-negara berkembang," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika