Sabtu 06 Apr 2013 12:04 WIB

Negara-Negara Sahabat Korut Ungsikan Diplomatnya

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Korea Utara (ilustrasi).
Korea Utara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara-negara sahabat Korea Utara bersiap-siap mengungsikan para diplomatnya dari Negara Komunis itu, menyusul permintaan Korut untuk memindahkan para diplomatnya ke tempat yang lebih aman.

Pemerintah Inggris membenarkan jika Kedubesnya di Pyongyang, sudah diberitahu per 10 April mendatang, Korut tidak menjamin area para diplomat.

"Kita percaya langkah Korut ini sebagai retorika menghadapi ancaman AS,” ungkap pihak Kedubes Inggris di Korut.

Juru bicara pemerintah Polandia dan Swedia pun menilai sikap Korut sebagai upaya menekan pihak-pihak yang dirasa mengancam. "Ini hanyalah pernyataan penuh retorika, dan pertanyaannya ‘kapan ini diakhiri?',” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland.

Ketika dikonfirmasi tentang instruksi dari pihak Swedia, masih ada sukarelawan kemanusiaan serta turis AS di Korut, Nuland memastikan Swedia terlalu memperhatikan peringatan Korut.

Sementara Brazil memastikan kantor kedutaannya bakal dipindah ke Kota Dandong yang berada di perbatasan Cina. Bangunan baru mereka dilengkapi ruang bawah tanah dan sebuah generator listrik. "Kita akan memastikan terlebih dulu kondisi terakhirnya sebelum memutuskan untuk pindah ke kantor baru,” jelas Menteri Luar Negero Brasil Antonio Patriota saat jumpa pers di Brasilia.

Sekjen PBB Ban Ki-moon turut memperhatikan setiap perkembangan yang terjadi di Kepulauan Korea. Dia meminta para relawan kemanusiaan PBB tetap aktif beraktivitas di Korut. "Staf PBB di Korut harus tetap menjalankan programnya,” ujar juru bicara PBB Martin Nesirky. Setidaknya ada  36 staf internasional dan 21 orang staf lokal lainnya terlibat proyek kemanusiaan PBB di Korut.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement