Ahad 07 Apr 2013 08:05 WIB

Iran dan Eropa Berbeda 'Jarak' Soal Nuklir Iran

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Kepala perunding nuklir Iran, Saeed Jalili, mengatakan ada beberapa jarak antara sikap Teheran dan negara-negara kuat dunia. Namun, pengayaan uranium yang disengketakan bisa menjadi subjek untuk kerja sama membangun kepercayaan.

Saeed Jalili mengatakan hal ini setelah dua hari pembicaraan di Kota Almity, Kazakhstan, gagal mencapai kemajuan substantif dalam sengketa yang berumur satu dekade mengenai program nuklir Iran itu.

"Kami mengusulkan rencana tindakan kita dan pihak lain tidak siap. Mereka meminta beberapa waktu untuk mempelajari ide itu," kata Jalili pada konferensi pers pada Sabtu (6/4) waktu setempat.

Dia mengatakan sekarang tergantung kepada negara-negara kuat untuk menunjukkan kesediaan untuk mengambil langkah-langkah membangun kepercayaan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, berpendapat sikap negara-negara kuat dunia dan Iran tetap 'jauh' dalam pembicaraan yang berusaha untuk mengakhiri kebuntuan atas program nuklir Teheran.

"Ini menjadi jelas bahwa posisi (dari negara kuat dunia) dan Iran tetap berjauhan pada substansi," kata Ashton kepada wartawan pada konferensi pers.

sumber : Antara/Reuters/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement