REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas, kemarin, menuduh agen mata-mata Barat beroperasi di Jalur Gaza. Tak hanya itu, dia juga menuding ada spionase yang dilakukan oleh
‘’Di Jalur Gaza penuh dengan agen-agen intelijen Barat, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jerman. Mereka semua menarget Gaza dan Hamas,’’ kata kepala keamanan internal Hamas, Mohammed Lafi di situs kementerian dalam negeri Hamas seperti dikutip dari Al Arabiya, Ahad (7/4).
Dia juga menyebutkan badan intelijen Arab terlibat. Tapi dia tidak menyebutkan namanya. Hamas mengatakan, dinas keamanannya memiliki daftar kolaborator (mata-mata) yang akan ditangkap setelah waktu bagi mereka untuk menyerah telah habis.
‘’Beberapa (mata-mata) telah ditangkap dan setengah dari mereka telah mengaku sebagai kolaborator,’’ ujar Lafi. Dia juga memperingatkan terhadap wartawan Palestina yang memberi informasi kepada wartawan dan lembaga asing.
Hamas pada 12 Maret 2013 lalu mengultimatum warga Palestina yang menjadi mata-mata Israel untuk menyerah dengan imbalan keringanan hukuman. Gerakan yang memerintah di Gaza itu memberikan waktu selama sebulan.