REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Sebuah bom mobil Taliban menghantam satu konvoi militer NATO pada Sabtu. Serangan bom tersebut menewaskan tiga tentara asing dan dua pekerja sipil koalisi dalam serangan paling mematikan terhadap pasukan Barat tahun ini.
Ledakan itu terjadi di Provinsi Zabul di mana pasukan Amerika dan Rumania bermarkas. Demikian menurut Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang tidak mengungkapkan kebangsaan tentara itu sesuai dengan kebijakan mereka.
"Tiga anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dan dua warga sipil koalisi tewas setelah serangan bom rakitan di Afghanistan selatan hari ini," kata pasukan itu dalam satu pernyataan.
Ashraf Naseri, gubernur Provinsi Zabul, mengatakan kepada AFP bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menghadiri acara resmi di kota Qalat saat mendengar ledakan itu. "Seorang dokter dan seorang warga sipil tewas dan dua pengawal saya terluka," katanya.
Seorang juru bicara ISAF di Kabul mengkonfirmasi ledakan bom mobil menargetkan patroli militer. Dia menambahkan bahwa ada juga korban sipil Afghanistan.
"Sebuah mobil berisi penuh bahan peledak meledak pagi ini di kota Qalat saat konvoi NATO lewat. Kami mendengar itu telah menyebabkan korban jiwa," kata pejabat provinsi lainnya kepada AFP dengan syarat tak disebut jatidirinya.