Senin 08 Apr 2013 02:55 WIB

Cina Laporkan 20 Kasus H7N9, Enam Meninggal

Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lembaga kesehatan Cina menyatakan hingga pukul 17.00 waktu setempat, Ahad (7/4), negara itu telah melaporkan sebanyak 20 kasus H7N9, termasuk enam yang berakhir dengan kematian.

Dua pasien di Shanghai dikonfirmasi terinfeksi oleh virus influenza unggas H7N9 dalam waktu 24 jam dari pukul 17.00 waktu setempat, Sabtu, dan kini sedang dirawat, kata Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Nasional di dalam satu pernyataan singkat yang diposting di Internet.

Lembaga tersebut menyatakan sebanyak 10 kasus H7N9, termasuk empat kematian, telah dilaporkan di Shanghai, dan tiga kasus, termasuk dua kematian, telah dilaporkan di Provinsi Zhejiang, China Timur, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Ahad malam.

Provinsi Jiangsu telah melaporkan enam kasus dan Provinsi Anhui telah melaporkan satu kasus.

Tak ada kaitan epidemiologi antara semua kasus itu yang telah diidentifikasi setakat ini, kata lembaga kesehatan tersebut. Ditambahkannya, mereka yang telah mengadakan kontak dengan orang yang terinfeksi oleh H7N9 telah ditempatkan di bawah pengawasan medis dan telah memperlihatkan gejala yang tidak biasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement