REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI--Cina mengintensifkan upaya, Ahad (7/4) untuk menekan wabah dan penyebaran virus flu burung yang berpusat di Shanghai. Pemerintah serentak melakukan penyemprotkan disenfektan dan menutup pasar-pasar unggas, sementara media negara mengkritik tingkat pertumbuhan peternakan yang tinggi telah mendorong penyebaran penyakit tersebut.
Sejauh ini Cina telah mengonfirmasi 21 kasus strain baru flu burung, H7N9 yang semuanya berasal dari wilayah timur. Kasus tersebut terhitung sejak satu pekan lalu ketika virus ditemukan dalam tubuh manusia pertama kali. Enam dari 21 orang pasien dilaporkan meninggal.
Kementrian Pendidikan juga memberi instruksi secara nasional agar sekolah-sekolah 'menjamin' kesehatan para siswa dan guru agar tidak terinfeksi penyakit termasuk H7N9.
Mereka diperintahkan untuk mengajarkan siswa pentingnya mencuci tangan, mengelola dan menjamin keamanan makanan yang disediakan di kantin sekolah serta memperkuat pengawasan gejala penyakit. Instruksi tersebut diumumkan dalam pernyataan resmi pemerintah.