Senin 08 Apr 2013 15:59 WIB

WHO: Tak Ada Bukti Penularan H7N9 Antarmanusia

Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burung dari strain virus baru, H7N9.
Foto: REUTERS
Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burung dari strain virus baru, H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Badan Kesehatan Dunia pada Senin (8/4), seperti dilaporkan AFP, menyatakan tidak ada bukti flu burung Cina ditularkan dari manusia ke manusia.

Meski begitu, kecemasan tak terelakkan mengingat wabah virus strain baru tersebut telah menewaskan enam orang dan membuat angka penerbangan yang masuk dari luar negeri merosot.

Cina mengumumkan pada pekan lalu bahwa jenis flu burung dari virus tipe H7N9 telah ditemukan menginfeksi manusia untuk pertama kali. Jumlah kasus infeksi saat ini mencapai 21 orang.

Seperti halnya varian H5N1 yang awalnya menyebar dan menular dari unggas ke manusia, para pakar mencemaskan virus tersebut dapat bermutasi.

Bila terjadi, si virus bisa dengan mudah berpindah dari manusia ke manusia dan berpotensi memicu pandemi.

"Meski kami belum tahu sumber infeksi pada saat ini belum ada bukti bahwa ada penularan dari manusia ke manusia?" ujar perwakilan WHO di Cina, Michael O' Leary, dalam satu konferensi pers di Beijing, Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement