Selasa 09 Apr 2013 12:57 WIB

Pekerja Korea Utara Boikot Kawasan Industri Kaesong

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Warga Korea Utara berdoa untuk kedamaian dan penyaturan Korea
Foto: Reuters
Warga Korea Utara berdoa untuk kedamaian dan penyaturan Korea

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pekerja Korea Utara tidak masuk kerja di kawasan industri Kaesong. Hal itu menambah ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. 

Lebih dari 120 perusahaan Korsel beroperasi di Kaesong yang berlokasi di dalam wilayah Korut. Sekitar 53 ribu pekerja Korut bekerja di kawasan tersebut. 

Boikot tersebut merupakan provokasi baru yang meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. "Sekarang, tidak ada pekerja Korea Utara yang dilaporkan bekerja pagi ini," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan dilansir BBC, Selasa (9/4).

Kementerian menambahkan 77 pekerja Korsel akan meninggalkan wilayah tersebut pada Selasa ini. Namun, 479 orang masih akan tinggal di Kaesong.

Presiden Korsel, Park Geun-hye, megatakan boikot pekerja Korut tersebut akan memperburuk reputasi negara. "Investasi mementingkan kepercayaan dan ketika Utara melanggar regulasi internasional dan janjinya serta menutup Kaesong, tidak ada negara di dunia ini yang akan berinvestasi ke Utara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement