REPUBLIKA.CO.ID, GAUHATI -- Saking langkanya, badak bercula satu yang menghuni Kaziranga National Park, India dijaga secara khusus dengan pesawat tak berawak alias drone.

"Pengoperasian rutinnya menunggu izin kementerian pertahanan India,” cetus Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan India, Rokybul Hussain, Rabu (10/4).

Tujuan penggunaan pesawat berkendali remote control itu selain untuk pengamanan sekitar taman nasional di wilayah timur laut India. Khususnya, untuk  mengamati keberadaan hewan langaka seperti badak bercula satu.

Pesawat yang mampu mengelilingi taman seluas 480 km itu mulai diuji coba pada Senin (8/4) lalu. Bila telah mengantongi izin resmi, pesawat ini berfungsi melindungi habitat alam di kawasan Assam, India.

Pengawasan terpadu juga diberdayakan buat pesawat mungil ini untuk mencegah banjir dari jalur Sungai Brahmaputra yang melintasi taman bermain Kaziranga.

Hussain mengamini bahwa pihaknya juga membentuk Biro Pusat Investigasi untuk menyelidiki punahnya badak bercula satu. Tugasnya pun mirip dengan badan penyelidik federal Amerika Serikat, FBI.

Para pemburu liar ditengarai menjadi dalang matinya 22 badak tahun lalu. Bahkan tahun ini saja ditemukan 16 badak mati ditembak pemburu dengan senapan otomatis untuk diambil culanya. Komoditi ini dijual di Cina dan kawasan Asia Tenggara untuk pengobatan. 

Jumlah badak di taman nasional Kaziranga pada dua minggu lalu mencapai jumlah 2.329 badak. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 2.290 ekor badak.

Agar jumlahnya stabil, pengelola taman nasional di Assam menurunkan 300 orang petugas bersenjata. “Apa yang kita takutkan jika para pemburu menggunakan senjata Kalashnikov,” terang petugas polisi Assam, Jayanta Narayan Choudhury.

Ikuti Whatsapp Channel Republika