REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Polisi Cina menahan sedikitnya 10 orang yang menyebarkan rumor tentang flu burung (H7N9). Media pemerintah Cina, Xinhua melaporkan, pihak berwenang Cina menahan orang-orang di enam propinsi, yaitu Shaanxi, Guizhou, Jiangsu, Zhejiang, Anhui, dan Fujian.
‘’Beberapa di antaranya telah memposting informasi palsu tentang kasus baru dari virus (flu burung) di daerah mereka,’’ lapor Xinhua, Rabu (10/4).
Seorang pria yang ditahan di Anhui selama tujuh hari menjalani penahanan administratif karena memposting tentang infeksi pada microblogs Cina. Biro keamanan publik Xi'an di Provinsi Shaanxi sedang menyelidiki tulisan orang untuk mencegah informasi yang tidak benar yang menyebabkan kepanikan publik.
Partai Komunis Cina memang sangat antusias untuk menjaga stabilitas sosial, dan berjuang untuk menekan rumor yang sering menyebar dengan cepat di internet. Sebelumnya, pemerintah Cina menahan orang karena (menyebarkan) rumor, termasuk 93 orang yang dituduh mengedarkan informasi tentang kiamat Desember 2012 lalu.
Korban tewas akibat infeksi flu tersebut pertama kali ditemukan di bulan lalu dan korban tewas terus meningkat. Menurut data kesehatan nasional dan komisi keluarga berencana, sebanyak sembilan orang meninggal dari 31 kasus virus yang dikonfirmasi. ‘’Semuanya di Cina timur,’’ menurut data tersebut.