REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penelitian menemukan beras yang masuk ke Amerika Serikat (AS) mengandung timbal dengan kadar yang lebih tinggi dari standar keamanan. Dalam kadar tinggi, zat itu berbahaya bagi organ dan sistem saraf manusia.
Tsanangurayi Tongesayi dari Universitas Monmouth di New Jersey dan timnya telah menguji sejumlah merek beras impor yang dibeli dari toko-toko lokal. Beras impor AS berasal dari Bhutan, Italia, Cina, Taiwan, India, Israel, Thailand, dan Republik Ceko. Beras impor AS mencapai 7 persen dari kebutuhan beras.
"Ketika kami membandingkan beras itu, kami menyadari tingkat paparan harian lebih tinggi dari anjuran, " ujar Tongesayi dilansir BBC.
Menurutnya, kandungan zat kimia dalam beras itu berpotensi memberi efek berbahaya. Beras dari Cina dan Taiwan memiliki tingkat timbal tertinggi. Tongesayi mengatakan semua sampel secara signifikan melebihi kadar yang dianjurkan.
Tongesayi juga mengatakan peningkatan pengiriman limbah elektronik ke negara-negara berkembang juga memperburuk masalah pencemaran. "Dengan pasar pangan global, kita makan makanan dari setiap sudut dunia, tetapi kondisi polusi berbeda dari daerah ke daerah," ujarnya.