REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mark Zuckerberg mengatakan Amerika Serikat (AS) harus merubah peraturan imigrasi 'aneh' yang mencegah pelajar cemerlang sulit memasuki negara itu karena tidak memiliki surat-surat. AS dinilai tidak menyediakan visa yang cukup untuk pekerja asing dengan kemampuan tinggi.
Si pemilik laman Facebook itu melihat keanehan peraturan imigrasi ini tidak cocok pada keadaaan dunia sekarang ini. "Tidak cocok untuk dunia sekarang," kata Zuckerberg pada kolom opini di The Washington Post, Kamis (11/4).
Menurutnya, perubahan secara komprehensif aturan imigrasi dan peningkatan di sistem mengajar di AS benar-benar mendesak.
Suplai H1-B visa, yang mengizinkan penduduk asing dengan kemampuan mumpuni dan kesarjanaan di 'pekerjaan khusus' untuk bekerja selama enam tahun telah lama menjadi topik perdebatan di dunia tekhnologi industri.
Banyak petinggi berargumen universitas tidak menghasilkan banyak ahli matematika dan lulusan bidang sains dan mereka memiliki kebutuhan untuk memperluas jaringan mereka untuk tetap kompetitif.
Sebagian pekerja tekhnologi AS dan akademisi mengatakan kurangnya pekerja terlalu dibesar-besarkan, banyak pekerjaan yang dapat membuat para profesional di bidang komputer menganggur. Pasalnya, program itu menjadi sumber buruh murah.