REPUBLIKA.CO.ID, SEOL -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak percaya kalau Korea Utara dapat menyusun hulu ledak nuklir di rudal.
Korsel berpendapat, laporan Defence Inteligence Agency (DIA), pernyataan Pentagon dan pendapat direktur intelijen nasional Amerika Serikat tidak akurat. Mereka pun meragukan kemampuan Pyongyang untuk rudal nuklir.
DIA dikritik ketika pada Perang Irak 2003 lalu karena memprediksi Baghdad memiliki senjata pemusnah massal berkekuatan desktruktif.
Sekutu diplomatik utama Korea Utara, Cina pun meragukan laporan yang mengatakan pertunjukkan latihan militer sepanjang perbatasan Korea Utara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Hong Lei menyebutkan, Cina berusaha untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea. Cina pun berupaya mendorong denuklirisasi melalui pembicaraan dan konsultasi. Tidak penting, apa yang akan digantikan di situasi.
"Kami akan menegakkan arahan ini,"katanya. Korea Utara mengklaim Amerika Serikat berencana untuk memulai invasi. Korut pun mengancam balik Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan adanya kemungkinan perang nuklir.
Meskipun banyak ahli mengatakan, Pyongyang tidak punya ketertarikan untuk memulai konflik. Pasalnya, akan menghancurkan mereka sendiri.