REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Keamanan PBB menyatakan akan membentuk tim ahli untuk menyelidiki kemungkinan pengggunaan senjata kimia di Suriah. Tim ahli yang dipimpin Ake Sellstrom, seorang peneliti dari Swedia, akan segera diberangkatkan ke Suriah dalam waktu dekat ini.
Keputusan PBB tersebut salah satunya berdasarkan bukti forensik yang ditemukan oleh ilmuwan militer Inggris. Ia menyatakan memang terbukti senjata kimia telah digunakan di Suriah. Bukti tersebut diambil dari sampel tanah di wilayah Damaskus yang kemudian dibawa ke Inggris untuk diteliti.
Seperti dilaporkan the Times of India (13/4), tes sampel tanah itu dilakukan oleh peneliti bidang kimia dan biologi dari Kementerian Pertahanan Inggris di Porton Down, di Wilayah Wiltshire. Dalam laporannya, para ilmuwan militer Inggris tersebut mengatakan penggunaan sejenis senjata kimia dapat dibuktikan telah dipergunakan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris sendiri belum mau berkomentar panjang terkait temuan ini. Juru bicara kementerian hanya menyampaikan keprihatinannya jika memang terbukti senjata kimia telah digunakan.
"Kami sangat prihatin tentang beberapa laporan menyatakan penggunaan senjata kimia di Suriah," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris tidak disebutkan namanya.
"Kami juga telah menunjukkan keprihatinan kami dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dan sepenuhnya mendukung keputusannya untuk menyelidiki masalah ini," tambahnya.
Dua hari lalu, Diplomat PBB juga telah menyatakan negara-negara Barat sudah memiliki memiliki bukti kuat soal penggunaan senjata kimia di Suriah. Mereka yakin senjata kimia telah digunakan dalam konflik Suriah setidaknya sekali.