REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Saat ini kelompok-kelompok Zionis sedang bersiap untuk menggalang pawai yahudisasi yang bertolak dari depan rumah PM Benyamin Netanyahu di Jerusalem dan berakhir di masjid Al Aqsha. Demikian disebutkan 'Yayasan Al Aqsha untuk Wakaf dan Peninggalan' dalam pernyataannya pada Ahad (14/4).
Rencananya aksi pawai yahudisasi ini dilakukan pada Selasa (16/4) petang bersamaan dengan dekatnya peringatan hari Nakbah Palestina.
Berdasarkan undangan dengan slogan “Kemerdekaan Yahudi Kuil Sulaiman”, pawai yahudisasi ini dilakukan untuk menuntut pemerintah baru Zionis menerapkan supremasi Yahudi secara penuh atas masjid Al Aqsha.
''Mereka melalui pawai yahudisasi menuntut pemerintah Israel mengizinkan orang-orang Yahudi masuk masjid Al Aqsha dan menunaikan syiar-syiar Talmud mereka serta memberikan kebebasan ibadah kepada mereka,'' tulis infopalestina mengutip pernyataan Yayasan Al Aqsha.
Dalam konteks terkait, Yayasan al Aqsha mengecam tindakan salah seorang anggota kelompok pemukim pendatang Zionis yang menggalang penyerbuan ke masjid Al Aqsha dengan melanggar kesakralan masjid Kubah Shakhrah.
Pemukim Zionis itu mengganti bulan sabit kubah emas dengan bedera Zionis melalui program desain photoshop. Hal itu didukung dengan harapan datangnya hari terealisasikannya pengibaran bendera Zionis di atas bangunan 'kuil' yang mereka klaim di atas puing-puing masjid al Aqsha.
Yayasan Al Aqsha kembali menegaskan bahwa masjid Al Aqsha adalah hak murni kaum Muslimin. Yayasan Al Aqsha menyerukan kaum muslimin yang hidup di Baitul Maqdis dan daerah penyangga Baitul Maqdis agar bersiaga dan mengintensifkan eksistensi Islam.