Senin 15 Apr 2013 16:24 WIB

ABG India Jual Jasa Kawin Kontrak kepada Wisatawan Arab

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Kawin kontrak (ilustrasi)
Foto: zonaberita.com
Kawin kontrak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Praktik kawin kontrak ternyata merebak di India. Gadis 17 tahun menjual jasa kawin kontrak untuk wisatawan asal Arab dan Afrika.

Gadis berusia 17 tahun menjual jasa kawin kontrak untuk wisatawan asal Arab dan Afrika. Ia menjadi istri selama satu bulan untuk dapat berhubungan seksual.

Kampanye untuk hak-hak wanita muslim dan kawin kontrak ilegal di India meningkat di wilayah Hyderabad. Keluarga Muslim miskin di wilayah ini banyak dieksploitasi turis asing dan agen lokal.

Korban, Nausheen Tobassum, mengaku keluar dari rumahnya akhir bulan lalu setelah orang tuanya memaksanya kawin kontrak. Ia dipaksa menikah dengan pria paruh baya asal Sudan.

Untuk pernikahannya itu, pria tersebut akan membayar 1.200 euro untuk mendapat istri selama empat pekan. Kepada polisi, dia mengaku dijemput bibinya ke hotel, tempat ada tiga gadis lain yang dikenalkan kepada eksekutif perusahaan minyak Sudan. Ia membayar 100 ribu rupee kepada bibi gadis tersebut.

Inspektur Kumar mengatakan, puluhan kawin kontrak dilakukan di kota tersebut. Pria Sudan yang akhirnya ditangkap polisi tersebut, datang ke Hyderabad setelah temannya mengatakan telah menikah 40 hari.

"Jika seorang Sudan ingin melakukan hubungan seksual mereka harus membayar tiga kali lipat di Sudan karena ada lebih sedikit gadis di sana. Di India, gadis lebih murah dan cantik," ujarnya dilansir the Telegraph.

Ia mengatakan, pengunjung ingin menikah karena prostitusi dilarang dalam Islam. Keluarga miskin setuju untuk menikah kontrak karena mereka memiliki banyak anak perempuan. Mereka juga tidak mampu membiayai semua pernikahan tersebut.

Shiraz Amina Khan dari Kelompok Kesejahteraan Wanita dan Anak-anak mengatakan, ada lebih dari 15 kawin kontrak setiap bulan di kota tersebut. Jumlah pernikahan juga terus meningkat. "Sekitar 30-40 persen keluarga akan mempertimbangkan kawin kontrak untuk lepas dari kemiskinan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement