REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ketegangan Semenanjung Korea menurun. Pemerintah Korea Utara terbukti tidak meluncurkan peluru kendalinya saat peringatan hari ulang tahun pendiri rezim komunis negara itu, Kim il-sung, Senin (15/4).
Alih-alih serangan, masyarakat di Pyongyang malah merangkai bunga dan berkumpul bersama di makam kakek dari pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un itu. Spekulasi serangan Korea Selatan meleset.
Stasiun berita Korut, KCNA menyiarkan perayaan 101 tahun Bapak Korea Utara itu dengan meriah. Reuters melansir, mobilisasi besar-besaran armada militer memang terjadi di ibu kota. Bersama para mahasiswa semua penduduk Korut tumpah di halaman utama Kim Il-Sung Mausoleum. Jong-un tampak hadir dalam perayaan Hari Matahari tersebut.
Presiden belia itu, ditemani para jenderal tertinggi Korut. Hadir juga Jang Song-thaek yang merupakan adik kandung mendiang ayah presiden, Kim Jong-il. "Senin pagi pemimpin tertinggi berada di Makam Kumsusan," ujar KCNA seperti dilansir BBC News, Senin (15/4).
Perayaan 101 tahun kali ini menjadi acuan Korsel dan Amerika Serikat (AS) atas serangan nuklir Korut. Dalam dua pekan terakhir, Korut mengancam akan menyerang dua negara bersekutu itu. Perang Korea jilid dua dikhawatirkan akan kembali terbuka.