REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Lembaga federal AS, FBI mengambil koordinasi investigasi atas ledakan bom di Boston, Amerika Serikat (AS). Mereka menilai, kasus yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 100 orang tersebut sebagai tindakan teroris.
Petugas Kepolisian Boston bekerja 24 jam. Sedikitnya 17 orang masih kritis. Beberapa dari mereka juga harus diamputasi.
"Kami akan cari tahu siapa yang melakukan ini. Kami akan cari tahu mengapa mereka melakukan ini," ujar Presiden Barack Obama, dilansir BBC.
Meski Obama tidak menggunakan kata terorisme, namun gedung putih kemudian menyatakan ledakan tersebut merupakan tindakan teror. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 14:50 waktu setempat di sebelah utara Jalan Boylston. Atau sekitar dua jam setelah pemenang melewati garis finis. Sementara, ledakan kedua terjadi setelah kerumunan massa menjauh dari garis finis.
Tahun ini, maraton Boston diikuti 23 ribu pelari dan disaksikan ratusan ribu orang. Acara tersebut diadakan setiap tahun untuk memperingati Hari Patriot, perang pertama Revolusi Amerika pada 1775.