Selasa 16 Apr 2013 16:17 WIB

Caracas Rusuh Setelah Pemilu

Rep: Bambang/ Red: Dewi Mardiani
Nicolas Maduro
Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Situasi di Venezuela mendadak ricuh sehari pascapenetapan pemenangan pemilihan umum. Kelompok oposisi menjadi biang kerusuhan. Kandidat presiden Henrique Caprilles menolak kekalahannya.

Reuters mengatakan ribuan pengunjuk rasa tumpah ke pusat pemerintahan di Ibu Kota, Caracas, Senin (15/4) waktu setempat, atau Selasa (16/4) waktu Indonesia. Kerumunan massa terdiri dari masyarakat sipil dan kelompok terpelajar.

Bentrokan dengan satuan pengamanan tidak terhindarkan setelah Pasukan Garda Nasional membubarkan paksa kerumunan massa. Massa melawan dengan melemparkan batu dan botol ke arah pasukan keamanan. Insiden perkelahian antara perorangan dengan polisi juga terlansir dalam tayangan video.

Aljazirah menampilkan seorang laki-laki membawa semacam potongan besi untuk menghantam polisi. Satuan keamanan dan militer membalas kerumunan menembakkan gas air mata, dan peluru karet. Belum ditemukan adanya korban tewas dalam kerusuhan kali ini. Tapi dikhawatirkan kerusuhan serupa akan terus berlanjut.

Ini adalah situasi politik terpanas pascawafatnya Presiden Hugo Chavez, 5 Maret lalu. Namun situasi di ibu kota dikatakan cukup kondusif, dan pemerintah tegas menolak setiap aksi kericuhan. Dikatakan, biang keributan adalah tokoh oposisi yang kalah dalam pemilihan Ahad (14/4) lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Karakas sudah meresmikan, Pejabat Presiden Nicolas Maduro unggul mengalah Caprilles dengan selisih tipis, yakni 1,6 persen.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement