REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin Mesir menghubungkan serangan bom di Boston dengan perang Prancis yang didukung AS di Mali. Dalam serangan bom di Boston, tiga orang tewas dan 140 orang terluka.
Essam Elerian, wakil ketua Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) Ikhwanul Muslimin mengatakan peristiwa tersebut dimulai dengan pengiriman tentara Prancis ke Mali untuk perang melawan organisasi yang dikatakan bagian dari Al-Qaeda. "Siapa yang menciptakan Islamofobia melalui penelitian dan media?" ujarnya dilansir Al-Arabiya.
Sebelumnya, Partai FJP mempublikasikan pernyataan yang mengutuk serangan keji di Boston. Partai tersebut mengatakan bersimpati dan belasungkawa kepada rakyat Amerika dan keluar korban.
"Syariat Islam mengutuk keras serangan terhadap warga sipil dan teror kepada orang yang tidak bersalah," ujar pernyataan itu.