REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSHAH -- Sedikitnya seorang tewas dan 20 lain cedera dalam bentrokan antara pasukan Pakistan dan gerilyawan Taliban di dekat perbatasan Afghanistan, Rabu (17/4). Bentrokan itu terjadi di Miranshah, kota utama di wilayah suku Waziristan Utara di Pakistan barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan.
"Dua-puluh orang cedera dan satu tewas selama bentrokan antara militer dan militan," kata Dr Niaz Ahmed, dari rumah sakit utama Miranshah, kepada AFP.
Wartawan AFP yang tinggal di daerah itu mengatakan, kekerasan meletus menjelang matahari terbenam. Yaitu ketika militan mulai menembaki pasukan yang menewaskan seorang pemilik toko bahan pangan setempat.
Ke-20 korban yang cedera semuanya warga sipil. Termasuk dua putri koresponden AFP itu yang terkena serpihan peluru setelah sebuah mortir mendarat di dalam rumah mereka.
Tembak-menembak itu berlangsung selama dua jam dan hanya berakhir setelah warga sipil mendesak gencatan senjata dengan menggunakan alat pengeras suara dari masjid-masjid terdekat. Mereka kemudian membawa korban-korban yang terluka ke rumah sakit.
Ditambahkan, banyak rumah dan toko rusak karena penggunaan senjata berat selama bentrokan tersebut.
Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan. Di sini, Taliban dan militan terkait Al Qaeda memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaeda dan Taliban. Terutama setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.