Kamis 18 Apr 2013 07:27 WIB

Obama Bertemu dengan Menlu Arab Saudi, Ada Apa?

Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat
Foto: Reuters
Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al-Faisal, Rabu (17/4).

Keduanya melakukan serangkaian pembicaraan terbaru mengenai kebijakan terkait Suriah.

Pertemuan antara Obama dengan Pangeran Saud di Gedung Putih juga dihadiri Penasihat Keamanan Nasional AS Tom Donilon.

"Presiden dan Pangeran Saud al-Faisal menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Arab Saudi serta membahas perkembangan-perkembangan di kawasan termasuk konflik di Suriah," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Caitlin Hayden dalam satu pernyataan.

Pangeran menyampaikan belasungkawa atas pemboman kembar di garis finish maraton Boston pada Senin dan Obama memintanya untuk menyampaikan salam kepada Raja Saudi Abdullah, kata Hayden.

Arab Saudi adalah salah satu negara Teluk yang diyakini mengirimkan senjata kepada kelompok oposisi yang berjuang memerangi Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara yang brutal di Suriah.

Washington sejauh ini telah menolak keras untuk mengirimkan senjata dan peralatan militer mematikan, khawatir senjata-senjata itu bisa berakhir di tangan kelompok garis keras yang akhirnya akan bisa berbalik melawannya atau sekutu-sekutunya.

Obama kini berada di tengah serangkaian pertemuan dengan sekutu Timur Tengah yang sebagian berfokus pada persoalan Suriah.

Pada Selasa, ia menjadi tuan rumah bagi Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Gedung Putih dan juga akan bertemu dengan para pemimpin Turki, Qatar dan Jordania pada pekan-pekan mendatang.

Menteri Luar Negeri John Kerry akan menghadiri pertemuan kelompok inti dari "Sahabat Suriah" pada 20 April di Istanbul, kata Departemen Luar Negeri pekan lalu.

Kelompok itu, yang terdiri dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan negara-negara Arab yang menentang Bashar, mengadakan pertemuan utama terakhir di Roma pada Februari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement