Kamis 18 Apr 2013 19:48 WIB

Korut Peringatkan PBB dan AS Soal Senjata Nuklir

Persenjataan Korea Utara
Foto: PressTV
Persenjataan Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menuntut pencabutan sanksi PBB yang diberlakukan untuk uji nuklir dan peluru kendalinya. Korut juga menagih janji Amerika Serikat untuk tidak terlibat dalam perang nuklir dengan Korea Selatan.

"Jika Amerika Serikat dan boneka Korea Selatan punya sedikit keinginan untuk menghindari hamtaman palu godam tentara dan rakyat kita ... dan benar-benar berharap dialog dan berunding, mereka harus membuat keputusan tegas," kata Komisi Pertahanan Nasional (KPN) Korut dalam satu pernyataan, seperti dinukil dari Reuters.

KPN Korut menegaskan, pertama-tama sanksi-sanksi resolusi Dewan Keamanan PBB yang dibuat dengan alasan yang tidak adil harus ditarik.

Sebelumnya, Komando tertinggi militer Korut mengeluarkan ultimatum kepada Korsel untuk meminta maaf secara langsung kepada semua tindakan bermusuhan. "Komando tertinggi Tentara Rakyat Korea mengeluarkan ultimatum kepada kelompok boneka Korea Selatan," kata pernyataan itu.

Ultimatum itu dikeluarkan bertepatan dengan 'Hari Matahari' menandai ulang tahun pendiri Korut,Kim Il-Sung. Korut mengatakan, Pyongyang akan membalas tanpa peringatan jika Korsel terus melakukan kegiatan-kegiatan anti-Korut.

"Tindakan balasan kami akan dimulai tanpa pemberitahuan sejak sekarang," kata pernyataan itu.

Ketegangan Korut dan Korsel meningkat tajam di Semenanjung Korea pada Desember, pasca-Korut menguji tembak peluru kendali jarak jauhnya Taepodong 2, dan sekali lagi pada Februari ketika melakukan uji nuklir yang ketiga.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement