REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Presiden terpilih Venezuela, Nicolas Maduro, Rabu (17/4) mengatakan ia tak peduli apakah Amerika Serikat mengakui atau tidak kemenangan tipisnya dalam pemilihan presiden pada Ahad (14/4).
"Tak bermoral campur tangan AS dalam urusan dalam negeri Venezuela," kata Maduro dalam taklimat di Istana Presiden Miraflores.
Maduro menuntut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, untuk tidak terus mengincar Venezuela.
"Pergi lah dari sini, cukup sudah semua campur tangan ini,'' kecam Maduro. "Mereka tak mengakui apapun. Kami tak peduli dengan pengakuan kalian.''
''Kami telah memutuskan untuk bebas dan kami akan bebas dan merdeka dengan kalian atau tanpa kalian," kata Maduro, dalam reaksi atas pernyataan Kerry mengenai reorganisasi AS bagi pemerintah baru Venezuela, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Pemerintah AS pada Rabu menyatakan Washington belum memutuskan apakah akan mengakui atau tidak mengakui Nicolas Maduro sebagai Presiden baru Venezuela. AS menyampaikan kembali seruan bagi penghitungan ulang kertas suara sebagaimana dituntut oleh kubu oposisi.
"Kami kira mesti ada penghitungan ulang. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," kata Kerry.