Jumat 19 Apr 2013 00:16 WIB

Negara KAA Terus Dorong Palestina Merdeka

 Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda sedang memukul gong sebagai tanda dimulainya peringatan 58 Tahun Konferensi Asia Afrika di gedung Merdeka, Bandung, Kamis (18/4). (Republika/Arief Maulana Hasan)
Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda sedang memukul gong sebagai tanda dimulainya peringatan 58 Tahun Konferensi Asia Afrika di gedung Merdeka, Bandung, Kamis (18/4). (Republika/Arief Maulana Hasan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Semangat Dasa Sila Bandung masih terus membara meski sudah 58 tahun lewat. Semangat kemitraan dan soliditas seluruh anggota Konferensi Asia Afrika (KAA) tersebut terus dijaga, terutama untuk mewujudkan satu semangat Dasa Sila Bandung, yaitu kemerdekaan rakyat Palestina.

Karena itu seluruh anggota KAA harus membantu terciptanya negara Palestina yang merdeka. ‘’Kita akan tetap mendorong kemerdekaan Palestina," kata Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Abdurrahman Mochammad Fachri, dalam sambutannya saat membuka peringatan KAA ke-58 di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Kamis (18/4).

Menurut Fachri, dari 54 negara anggota KAA, tinggal satu negara yang hingga saat ini belum merdeka, yaitu Palestina. Ia mengatakan, upaya mendorong kemerdekaan Palestina terus dilakukan oleh seluruh negara peserta KAA. Selain melalui upaya diplomasi, kata dia, negara KAA juga memberikan penguatan bagi sumber daya manusia (SDM) Palestina dengan memberikan berbagai bentuk pelatihan.

’’Esensi dari peringatan KAA adalah memelihara dan menjaga semangat solidaritas serta kemitraan sesama negara anggota KAA. Karena Dasa Sila Bandung itu masih relevan dengan kondisi saat ini," kata dia.

Pada peringatan KAA tahun 2008, kata dia, peserta KAA sepakat memberikan berbgai pelatihan bagi 10 ribu orang Palestina. Indonesia, kata dia, mendapat jatah melatih 1.000 orang Palestina. ’’Kami berikan pelatihan, mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, infrastruktur, good government, dan sejumlah pelatihan lainnya,’’ kata dia.

Tujuan dari pelatihan tersebut, sambung Fachri, yaitu penguatan terhadap SDM Palestina. Jika suatu saat Palestina merdeka, kata dia, rakyatnya akan memiliki bekal yang cukup untuk membangun negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement