REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan pejabat Amerika Serikat pada Rabu meminta Gedung Putih memulai pembicaraan langsung dengan Iran atas kegiatan nuklirnya, tidak hanya mengandalkan hukuman untuk membujuk Teheran mengubah arah.
Tiga puluh lima mantan diplomat, perwira tentara dan pejabat kawakan lain dari kedua partai politik mengeluarkan laporan mendesak Presiden Barack Obama membarui upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dan mengambil keuntungan dari hukuman ekonomi, yang menghantam keras Iran.
"Amerika Serikat sekarang harus mengarahkan sebanyak mungkin daya dan kemampuan untuk berunding langsung dengan Iran untuk mengumpulkan persekutuan luas antarbangsa guna menekan dan mengucilkan Iran," kata laporan kelompok bebas Proyek Iran.
"Hanya dengan mengambil pendekatan keseimbangan ulang, Amerika Serikat mungkin mencapai tujuannya sehubungan dengan kegiatan nuklir Iran," katanya.
Penandatangan laporan tersebut termasuk mantan Senator Republik Richard Lugar, Michael Hayden, direktur CIA di bawah Presiden George W Bush; Ryan Crocker, mantan duta besar AS untuk Irak dan Afghanistan, serta mantan penasehat keamanan negara Zbigniew Brzezinski.
Pembicaraan langsung dengan Iran tidak akan menggantikan upaya negara besar saat ini dalam menangani Teheran, tapi akan melengkapi diplomasi lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, yang dikenal sebagai P5+1, kata laporan itu.
Putaran terakhir pembicaraan P5+1 dengan Iran di Alma Ata pada 5-6 April gagal menghasilkan kemajuan besar. Sanksi ketat berhasil menekan Iran dan mungkin memperlambat kemajuan kegiatan nuklirnya, gagal menghentikan pengayaan uranium Teheran, kata laporan tersebut.
Tapi, tekanan pimpinan Amerika Serikat itu memperkeras perlawanan Iran, meningkatkan penekanan dan menabur benih "pengucilan jangka panjang" adidaya itu dengan Iran akibat kesulitan dari hukuman tersebut, kata laporan itu.
"Setelah 30 tahun hukuman dan mencoba mengucilkan Iran, tampaknya diragukan bahwa hanya tekanan akan mengubah keputusan pemimpin Iran," katanya.
Perundingan langsung dapat menawarkan beberapa bantuan dari hukuman sebagai bagian dari kesepakatan, sebagai imbalan untuk "tekad perubahan Iran untuk keterbukaan lebih besar dan persetujuan atas batas kegiatan nuklir Iran", kata para penulis itu.
Mengingat pemimpin Iran sangat yakin Washington ingin menggulingkan pemerintah, kemajuan diplomatik menuntut pemerintah Amerika Serikat mengambil "langkah gencar" -di luar retorika- untuk meyakinkan Teheran tidak ada usaha untuk menggulingkan pemerintah, kata laporan itu.
Penulis itu diduga mengacu kegiatan mata-mata untuk melemahkan pemerintah Teheran. Sebagai bagian dari diplomasi kesepakatan nuklir, Washington dan Teheran juga dapat menjajaki kemungkinan kerja sama atas Afghanistan dan Irak, memerangi perdagangan narkotika dan mengatur cara mencegah kejadian meningkat menjadi kemelut bersenjata, katanya.