REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar (Dubes) Uni Eropa (UE) untuk Indonesia Julian Wilson mengatakan Uni Eropa memiliki DNA sama dengan ASEAN dalam hal integrasi kawasan, sehingga yakin hubungan UE-ASEAN terus menguat.
"ASEAN bergerak cepat dengan negara anggota, yang terlibat dalam berbagai prakarsa, yang dirancang untuk membantu mencapai tujuan terciptanya Komunitas ASEAN pada 2015," kata Dubes Wilson ketika membuka Forum Kebijakan Ekonomi UE-ASEAN di Jakarta, Kamis (18/4).
Wilson menambahkan, perubahan cepat itu juga mendorong Uni Eropa melihat kembali hubungan dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan sudut pandang lebih baru.
Sementara Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh mengatakan bahwa dengan kemitraan terjalin erat, pembangunan dalam lima tahun ke depan diharapkan membawa hubungan Uni Eropa dan ASEAN ke tingkat lebih tinggi.
"Rencana aksi ASEAN-UE sungguh relevan dan tepat waktu dan sudah seharusnya diharapkan dapat menempatkan ASEAN dan UE dalam pijakan sama dalam menjawab berbagai tantangan dalam konteks pemulihan ekonomi global, yang berjalan lambat," kata Luong Minh.
Secara keseluruhan, ASEAN adalah mitra dagang ketiga terbesar UE di luar Eropa, setelah Amerika Serikat dan Cina, dengan perdagangan mencapai 180 miliar euro pada 2012.
Di sisi lain, Uni Eropa adalah mitra dagang kedua terbesar ASEAN setelah Cina, mencapai 11 persen dari nilai perdagangan ASEAN di seluruh dunia. Terlebih, UE sejauh ini adalah pemodal terbesar di ASEAN, memiliki sekitar seperempat dari jumlah modal asing di ASEAN.
"Meskipun ekonomi Eropa masih dalam ketidakpastian dengan reformasi struktural dan beberapa kebijakan diterapkan Bank Sentral Eropa, hubungan ASEAN-Uni Eropa tetap tumbuh 12,6 persen pada 2011," kata Luong Minh.
Selain perdagangan, Uni Eropa juga masih menjadi sumber aliran dana modal asing terbesar dengan menyumbang 16 persen dari aliran FDI ke ASEAN.