Jumat 19 Apr 2013 04:55 WIB

Pemimpin Kawasan Sidang Darurat Terkait Venezuela

Nicolas Maduro
Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Beberapa presiden dari kawasan Amerika Selatan akan menyelenggarakan pertemuan darurat, Kamis (!8/4) di Lima membahas kemelut politik di Venezuela menyusul terpilihnya Nicolas Maduro sebagai presiden, kata kementerian luar negeri Peru pada Rabu.

Pejabat tinggi pemerintah tidak mengatakan kemungkinan pertemuan itu untuk menunjukkan dukungan kepada Maduro, atau pemimpin kawasan ingin mengeluarkan seruan bersama untuk ketenangan di Venezuela, tempat unjuk rasa muncul sejak kemenangan tipis dua persen Maduro.

Maduro, penerus pilihan Presiden (mendiang) Hugo Chavez, akan dilantik pada Jumat. Pemerintah Brazil, Peru, Ekuador, Kolombia, Bolivia dan Argentina, antara lain, mengakui kemenangan Maduro itu, tapi Washington belum.

Sementara itu, Eropa Bersatu menyatakan "khawatir pada peningkatan pengutuban" masyarakat Venezuela.

Pertemuan itu diselenggarakan di bawah payung kelompok kawasan Unasur di Lima pada Kamis malam, kata pejabat tinggi pemerintah.

Peru memegang jabatan bergilir presiden kelompok tersebut. Pemantau pemilihan umum Unasur menyatakan kemenangan Maduro sah. Presiden Peru, Uruguay, Argentina, Kolombia dan Brasil akan menghadiri pertemuan itu dan pemimpin lain juga berperanserta, kata pejabat.

Sebagian besar pemimpin, termasuk Presiden Dilma Rousseff dari negara kelas berat Brasil, kemudian akan ke Venezuela untuk upacara pelantikan tersebut.

Hasil pemilihan presiden pada Minggu itu ditolak pesaingnya, Henrique Capriles, yang menduga ribuan penyimpangan terjadi di tempat pemungutan suara dan menginginkan penghitungan ulang penuh suara.

Delapan tewas dalam unjukasa pimpina lawan itu. Pemerintah menuduh Capriles menghasut kekerasan, yang dibantahnya. Presiden Kuba Raul Castro pada Senin mengucapkan selamat kepada Maduro setelah ia menang dalam pemilihan presiden pada Ahad, kata media Kuba.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Kuba, saya mengucapkan selamat kepada Anda atas kemenenangan itu, yang memperlihatkan kekuatan gagasan dan pekerjaan Komandan Hugo Chavez," kata pemimpin Kuba itu di dalam pesannya kepada Maduro.

Venezuela menjadi mitra ekonomi dan politik pertama bagi Kuba. Kedua pihak menandatangani beberapa kesepakatan kerja sama di banyak bidang, seperti, telekomunikasi, energi, dan nikel dalam 14 tahun pemerintahan Hugo Chavez.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin mengirimkan ucapan selamat kepada anak didik mendiang Hugo Chavez itu, dengan menyatakan berharap hubungan Rusia-Venezuela semakin perkuat.

Putin mengatakan yakin bahwa di bawah Maduro, Venezuela akan terus menggalang kemitraan strategis dengan Rusia dan menegaskan kesiapan Moskow bagi pengembangan lebih lanjut pembicaraan membangun di antara kedua negara itu, kata layanan pers Kremlin.

Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak semua kekuatan politik di Venezuela menghormati hasil pemilihan presiden dan berupaya melakukan pendekatan seimbang dan bertanggung jawab.

sumber : Antara/ Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement