REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI---Sesi latihan ajang balap mobil Formula 1 di Bahrain tetap berjalan meskipun para demonstran yang menuntut reformasi bentrok dengan pihak kepolisian setempat Jumat di lokasi yang tak jauh dari lintasan balap.
Sementara itu Bahrain menyatakan mereka telah memulangkan wartawan yang bekerja untuk televisi Inggris "ITV" atas alasan pelanggaran terhadap hukum dan ketentuan di negara kecil yang dikuasai oleh dinasti Sunni Muslim itu. Langkah tersebut ditempuh guna menjamin keamanan nasional Bahrain, kata Otoritas Urusan Informasi Bahrain dalam pernyataan.
Para pendukung kelompok Koalisi Muda Revolusi 14 Februari mencoba untuk memadati Pearl Square di Manama, tempat utama protes pro-demokrasi pada Februari dan Maret 2011 lalu. Polisi menembakkan gas air mata serta tembakan peringatan guna membubarkan mereka sebelum mencapai lokasi, kata sejumlah saksi mata, namun tidak ada korban dalam insiden itu.
Para pendukung gerakan yang bersenjatakan bom minyak dan batu bentrok di desa Syiah di luar ibu kota dan membakar ban untuk menutup sejumlah jalan, kata sumber tersebut. "Balapan itu adalah kriminal, Tidak! Tidak untuk Formula Satu!" teriak para pemrotes.
Seluruh peristiwa itu berlangsung tak jauh dari sirkuit balapan Sakhir, selatan kota Manama, tempat sesi latihan berjalan tanpa hambatan apapun. Sementara itu, ribuan pendukung kelompok oposisi yang lebih moderat, Al-Wefaq, menggelar aksi protes damai di jalan raya Budaya, empat kilometer di barat Manama, yang menghubungkan jalan ke desa Syiah. "F1 hanyalah kedok untuk menyembunyikan kejahatan mereka," kata sebuah spanduk yang dtulis dalam bahasa Inggris. Beberapa spanduk itu berkibar bersamaan dengan bendera Bahrain.