Sabtu 20 Apr 2013 08:56 WIB

Panik, Peringatan Gempa Berubah Menjadi Bahaya Rudal Korut

Rudal Korea Utara (ilustrasi)
Foto: AP
Rudal Korea Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Karena panik, seorang pejabat Jepang keliru memberi pengumuman. Alih-alih mengeluarkan peringatan bahaya gempa bumi yang mengguncang Jepang barat Sabtu pagi lalu, sang pejabat malah mengirim peringatan bahaya serangan rudal Korea Utara.

Seorang pejabat Kementerian Transportasi pada biro penerbangan Osaka barat keliru mengirim email ke 87 kantor bandara bahwa sebuah peluru kendali Korea telah diluncurkan. Padahal pejabat itu seharusnya mengirimkan pesan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan di bandara setelah gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter mengguncang prefektur Hyogo.

Alih-alih mengirim surel mengenai gempa, si pejabat malah mengeluarkan peringatan siaga bahaya serangan peluru kendali Korea Utara. Pesan keliru itu kemudian diperbaiki enam menit kemudian namun terlanjur membuat setidaknya satu penerbangan domestik ditunda, kata kementerian transportasi Jepang itu.

Jepang berada dalam status siaga penuh menghadapi peluncuran peluru kendali jarak menengah Korea Utara di mana rudal-rudal Patriot ditempatkan di ibukota Jepang untuk melindungi 30 juta orang yang menghuni kota ini.

Jepang juga menggelarkan destroyer-destroyer Aegis di Laut Jepang untuk mencegat rudal Korea Utara. Rabu sebelumnya para pejabat kota Yokohama keliru mengirimkan peringatan dengan mengumumkan peluncuran roket Korea Utara kepada 40.000 follower akun Twitter-nya.

Gempa 6,3 SR mengguncang Jepang dekat  kota Kobe pukul 5.33 pagi waktu setempat. Badan Meteorologi Jepang menyebutkan setidaknya 24 orang cedera dan sejumlah rumah hancur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement