REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon, menyambut kesepakatan antara Serbia dan Kosovo. Ban pun menawarkan bantuan badan dunia itu untuk membantu penerapannya.
"Sekjen menyambut baik kesepakatan penting antara Beograd dan Pristina yang diparaf di Brussels di bawah naungan perwakilan Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan yakni Catherine Ashton," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban.
Serbia dan Kosovo, Jumat waktu setempat, mencapai kesepakatan bersejarah untuk menormalkan hubungan mereka. Kesepakatan normalisasi hubungan tercapai setelah pembicaraan yang difasilitasi Uni Eropa digelar di Brussels, Belgia.
Kosovo, satu Provinsi Serbia, secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan pada 2008. Namun, Serbia menolak mengakui sebagai satu negara yang merdeka.
Uni Eropa mengaturnya sebagai persyaratan awal bagi aspirasi Uni Eropa atas Serbia bahwa negara itu harus menormalkan hubungan dengan tetangganya terutama Kosovo.
"Sekjen mengucapkan selamat dan memuji para pemimpin dari kedua pihak untuk penentuan itu,'' kata pernyataan jubir Ban. ''Sekjen mengharapkan bahwa perjanjian tersebut akan membawa masa depan yang cerah serta stabilitas abadi kepada wilayah tersebut."
"Sekjen sangat mendorong para pihak untuk menuntaskan proses bersejarah ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk setia melaksanakan perjanjian," kata pernyataan itu. "PBB siap untuk membantu para pihak dalam upaya tersebut."