Ahad 21 Apr 2013 07:48 WIB

Kesultanan Sulu Desak Malaysia Bebaskan Keponakan Sultan

Sultan Sulu Jamalul Kiram III (kiri) bersama isterinya Fatima Kiram di kediaman mereka di Taguig, Manila, Rabu (13/3).
Foto: AP/Aaron Favila
Sultan Sulu Jamalul Kiram III (kiri) bersama isterinya Fatima Kiram di kediaman mereka di Taguig, Manila, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kesultanan Sulu meminta pemerintah Malaysia untuk membebaskan keponakan Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, yang ditangkap karena dituduh sebagai teroris dan provokator dalam perang melawan pemerintah Malaysia.

Juru Bicara Kesultanan Sulu, Abraham Idjirani, seperti yang dilaporkan Philippine Star di Manila, Minggu, mengatakan tidak ada alasan bagi Malaysia untuk menangkap dan menahan Datu Amirbahar Kiram. Karena, sebelumnya ia justru membantu Kepolisian Malaysia untuk berunding dengan Royal Security Forces (RSF) di Sabah pada 12 Februari 2013.

Kiram sendiri adalah anak laki-laki dari Sultan Bantilan Esmail Kiram, adik dari Sultan Sulu. "Tidak ada alasan mengapa beliau harus ditangkap dan ditahan. Beliau telah membantu polisi Malaysia. Kejahatannya hanyalah karena beliau berasal dari marga Kiram," kata Idjirani.

Idjirani menegaskan kembali bahwa konflik Sabah telah menjadi isu bilateral antara Malaysia dengan Filipina.

Seluruh negara anggota ASEAN pun tidak dapat mengabaikan isu tersebut termasuk Indonesia.

"Isu itu akan dibicarakan. Namun secara diam-diam, Filipina dan Malaysia tidak ingin memberitahukan negara-negara lain mengenai keseriusan isu ini," kata Idjirani.

Krisis Sabah terjadi pada Februari lalu dan menewaskan banyak orang. Banyak warga Filipina di Sabah yang akhirnya dievakuasi. Saat ini mereka sudah kembali ke Tawi-Tawi.

Idjirani pun menambahkan, Indonesia akan menjadi salah satu negara ASEAN yang sangat khawatir bila isu Sabah tidak diselesaikan. Hal itu disebabkan karena Sabah berada di dekat Kalimantan.

"Sabah adalah wilayah yang bersebelahan dengan Kalimantan. Indonesia tidak ingin cemas dengan adanya masalah itu. Malaysia dan Indonesia adalah tetangga, Indonesia bisa meminta Filipina maupun Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement