REPUBLIKA.CO.ID, JDAIDET AL-FADL -- Aktivis oposisi Suriah menuding pasukan tentara pemerintah Suriah telah membunuh sedikitnya 80 orang. Tentara juga menahan mereka yang mencoba mengubur warga yang tewas.
Seperti dilansir UPI, Ahad (21/4), penduduk Jdaidet al-Fadl dan aktivis mengatakan tentara melakukan operasi selama tiga hari.
Mereka membakar rumah-rumah, menahan warga, membunuh warga yang terluka dan mengambil alih rumah sakit lapangan. Hal yang sama juga diberitakan The New York Times langsung dari Beirut, Lebanon. Jdaidet al-Fadl berada di selatan Damaskus.
Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan para korban terdiri dari 71 gerilyawan laki-laki, tiga anak-anak dan enam perempuan.
Penduduk mengatakan jumlah yang tewas lebih tinggi lagi. Observatorium bahkan memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 250 orang. Namun, akan sangat sulit mengidentifikasi dan menghitung korban karena pertempuran masih berlangsung.
"Banyak tubuh-tubuh berserakan dan hancur sehingga tidak bisa dikenali," ujar aktivis yang tinggal di wilayah tersebut Shamel al-Jolani.
Video yang diunggah aktivis di Internet menunjukkan barisan tubuh yang dibungkus karpet dan kantong.. Beberapa tampak mengalami luka tembak di wajah. Kebanyakan korban adalah laki-laki dan beberapa anak-anak.