REPUBLIKA.CO.ID, SICHUAN -- Para penyintas gempa bumi di Provinsi Sichuan, China Barat-daya, sangat memerlukan air minum. Sementara, mereka menunggu diungsikan lebih dari 37 jam setelah gempa mengguncang wilayah mereka.
Seorang reporter Xinhua mengatakan ia melihat warga sedang menunggu dengan penuh harap barang bantuan di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Kotapraja Taiping dan Kabupaten Lushan. Taiping merupakan daerah yang paling serius diguncang gempa.
Beberapa anak membawa papan yang bertuliskan 'lima ratus orang kekurangan air minum'. Mereka mengangkatnya tinggi-tinggi setiap ada orang yang datang ke arah mereka.
Di Desa terpencil Wangjia yang berada 10 kilometer dari Kabupaten Lushan, air sungai menjadi terlalu berlumpur untuk diminum setelah gempa mengguncang wilayah tersebut.
Tiga puluh warga mengantre untuk memperoleh air mineral yang dikirim oleh Chen Guangbiao, dermawan terkenal di Cina, pada Ahad pagi (21/4). Banyak di antara mereka berusaha memperoleh bagian lebih.
''Palang Merah Sichuan memperkirakan air minum di Kota Ya'an akan habis dalam tiga hari kendati pekerja pertolongan berusaha mengirim pasokan ke daerah yang diguncang gempa,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.
Para penyintas juga sangat memerlukan makanan dan tempat berteduh.