REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Penantian terhadap rencana uji coba peluru kendali Korea Utara, yang membuat Korea Selatan dan Amerika Serikat meningkatkan kewaspadaan selama dua pekan terakhir. Uji coba itu kemungkinan akan molor hingga Juli, kata Kementerian Pertahanan Korsel, Senin (22/4)
Intelijen Korsel mengatakan Korut telah mengerahkan sejumlah rudal balistik dan peluncur rudalnya ke wilayah pantai timur negara tersebut. Pengerahan itu terkait persiapan untuk meluncurkannya di tengah ketegangan yang memanas di Semenanjung Korea.
Korut biasanya melakukan uji coba militer besar-besaran pada tanggal tertentu, sehingga sejumlah pakar memperkirakan pengetesan tersebut akan dilaksanakan pada 15 April -- tanggal kelahiran pendiri Korut Kim Il-Sung.
Juru bicara Kemenhan Korsel, Kim Min-Seok, mengatakan ada tiga kemungkinan lagi yaitu 25 April (HUT Tentara Rakyat Korut) dan 30 April (hari terakhir latihan militer bersama yang digelar AS dan Korsel).
Salah satu kemungkinan lainnya adalah pada 27 Juli, yang bertepatan tanggal peringatan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953.
"Tiga tanggal itu merupakan kemungkinan-kemungkinan tetapi tidak ada yang bisa memprediksi langkah Korut," katanya.
Uji coba rudal yang dimaksud tersebut diperkirakan melibatkan Rudal Musudan, yang memiliki jarak tempuh 2.500 - 4.500 kilometer. Dengan jangkauan itu, Korut dapat menjangkau seluruh wilayah Korea Selatan dan Jepang serta pangkalan militer AS di Pasifik di Guam.
Presiden AS Barack Obama pada awal April meragukan kemampuan rudal Korut tersebut. Ia mengatakan bahwa ia tidak yakin Pyongyang memiliki rudal yang dapat membawa satu hulu ledak nuklir
sumber : ANTARA
Advertisement