REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Penguasa Hamas di Gaza pada Minggu mengecam Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, yang mendesak Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menunda lawatannya ke Palestina.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menuduh Kerry dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang bertemu di Istanbul, Turki, sehari sebelumnya itu bersekongkol untuk mempertahankan pengucilan Gaza oleh Israel.
"Hamas mengecam posisi Amerika Serikat yang menyeru untuk pembatalan lawatan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, ke Gaza. Ini membuktikan keterlibatan Amerika Serikat dalam menahbiskan blokade Gaza, "kata Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.
Kerry bertemu secara terpisah di Istanbul dengan Erdogan dan Abbas. Menlu AS itu mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah meminta Erdogan untuk menunggu situasi yang tepat sebelum melanjutkan rencana lawatannya ke Gaza bulan depan.
"Kami telah menyatakan kepada perdana menteri bahwa akan lebih baik untuk menunda (lawatan ke Gaza)," kata Kerry kepada wartawan.
Erdogan mengumumkan pekan lalu bahwa ia berencana untuk mengunjungi Gaza pada akhir bulan depan setelah melakukan perjalanan kunci ke Washington pada 16 Mei. Erdogan akan mengunjungi Gaza untuk mendorong pencabutan blokade.
Gerakan nasionalis Fatah, yang berbasis di Tepi Barat dan pesaing lama Hamas, mengatakan rencana Erdogan untuk mengunjungi Jalur Gaza akan mendorong perpecahan intra-Palestina.