Senin 22 Apr 2013 18:22 WIB

Ayah Pengebom Boston Bantah Putranya Masuk Kelompok Islam Radikal

Dua orang tersangka yang diduga terkait dengan kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) waktu setempat.   (Reuters/FBI)
Dua orang tersangka yang diduga terkait dengan kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) waktu setempat. (Reuters/FBI)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Anzor Tsarnaev, ayah tersangka pembom Boston membantah kedua anaknya, Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev tidak mengikuti kelompok Islam radikal.

"Tamerlan baru religius setelah menikah. Ia menunaikan shalat Jumat, shalat lima waktu. Ia Muslim yang taat, sehingga tidak mungkin melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya," katanya ketika dihubungi lewat telepon oleh harian Komsomolskaya Pravda di Rusia, seperti disadur AFP, Senin (22/4). Bahkan Tamerlan, kata Anzor, pernah menjadi petinju dan pengasuh bayi.

Anaknya yang lain, Dzhokhar, adalah mahasiswa teladan di Cambridge. Ia bekerja sebagai penyelamat di kolam renang. Kepada ayahnya Dzhokhar mengaku memiliki rencana besar seperti menjadi dokter, membuka bisnis dan pulang ke negara asalnya.

"Ayah, jangan khawatir, begitu selesai sekolah aku akan pulang dan membantumu," kata Anzor menirukan pernyataan Dzhokhar.

Ia bahkan berpendapat kedua putranya dijebak FBI, yang mengintai mereka sejak lama. "Mereka hanya ingin menempatkan Tamerlan dan Dzhokhar sebagai orang pada waktu dan tempat yang salah," kata Anzor.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement