Selasa 23 Apr 2013 13:15 WIB

Berhenti Mogok Makan, Tahanan Palestina Dibebaskan Israel

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Tahanan Palestina di penjara Israel
Foto: Info.Palestine.co.uk
Tahanan Palestina di penjara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Akhirnya tahanan Palestina mau mengakhiri aksi mogok makannya. Warga Palestina yang bernama Samer Al Issawi itu mau menghentikan aksinya ditukar dengan pembebasan dari penjara Israel.

Otoritas Palestina mengatakan kepada Reuters, Israel telah setuju untuk membebaskan Samer Al Issawi, 32 tahun, yang telah delapan bulan berada di bui.

Karena protes pria asal pinggiran Yerusalem ini menyebabkan protes besar di jalan-jalan Palestina. Israel khawatir kematian Samer memicu perlawanan massal dari rakyat Palestina.

Kepala Organisasi Tahanan Palestina, Qadura Fares menyatakan, Issawi setelah hampir delapan bulan melakukan protes akhirnya setuju dengan perantaraan pejabat Israel dan Palestina. Ia akan dipulangkan ke rumahnya di Yerusalem.Issawi saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Kaplan Israel.

Ia pun menerima tawaran pengacara dan adik perempuannya ketika terbaring di kamarnya. Issawi yang masih dijaga ketat oleh pengamanan Israel mau menerima vitamin namun menolak asupan makanan.

Sebelumnya Issawi ditangkap setelah menyerang bus di tahun 2002. Ia termasuk salah satu dari seribu tahanan yang dilepaskan oleh Israel untuk ditukar dengan seorang tentara yang disandera kelompok Hamas di Gaza.

Issawi kembali ditangkap Juli tahun lalu setela otoritas Israel menganggapnya menyalahi aturan. Ia melewati Yerusalem Timur untuk menuju Tipe Barat. Atas kesalahan tersebut, Issawi dihukum penjara hingga tahun 2029.

Otoritas Israel minggu lalu menyatakan Issawi melewati Tipe Barat dengan niat tertentu. Mereka menyatakan Issawi berencana untuk terus terlibat dalam teror kepada Israel. Namun, Pengadilan Militer Israel akan memberikan pembebasan resminya pada Selasa pekan depan.Otoritas Palestina berjanji akan mencoba mencegah pemberontakan Massal melawan Israel.

Pencegahan ini dilakukan agar tak terjadi bentrokan yang membahayakan kedua belah pihak dan menganggu keamanan negara. Hingga kini Israel masih menghukum 4.800 tahanan asal Palestina atas kejahatan melawan pemerintahnya. Sebanyak 207 tahanan meninggal di dalam tahanan Israel selama kurun waktu 1948 hingga saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement