REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol menahan dua orang yang dituduh memiliki hubungan dengan jaringan Alqaidah Afrika Utara, kata pemerintah, Selasa (23/4), setelah penyelidikan selama lebih dari setahun.
Seorang Aljazair yang diperkirakan berlatih di sebuah kamp tempur di Mali utara yang dioperasikan Alqaidah di Maghribi Islam (AQIM) ditangkap di provinsi Zaragoza, Spanyol Timur, kata Kementerian Dalam Negeri Spanyol dalam sebuah pernyataan.
Tersangka satunya, seorang Maroko yang juga dituduh melakukan kontak dengan AQIM di Mali, ditangkap di provinsi Murcia, Spanyol Selatan. Kementerian tersebut mengatakan, penangkapan kedua orang Afrika Utara itu merupakan hasil operasi bersama antara Spanyol, Prancis dan Maroko.
Kementerian itu tidak menanggapi pertanyaan mengenai apakah kedua orang itu diyakini merencanakan serangan atau hanya memberikan dukungan kepada Alqaida. Pengeboman terhadap empat kereta-api pekerja yang padat pada jam sibuk di Madrid pusat 10 tahun lalu menewaskan 191 orang, dalam serangan militan paling mematikan di Eropa.
Pengamanan ketat diberlakukan pada lomba lari di Madrid, Ahad lalu, setelah pengeboman mematikan pada Marathon Boston. Seorang pejabat kementerian dalam negeri menolak menyebutkan apakah ada ancaman khusus pada marathon di Madrid.
Menurut kementerian itu yang dilansir dari Reuters, Rabu (24/4), kedua tersangka tersebut memiliki profil yang sama dengan kakak-beradik etnik Cechnya yang diyakini melakukan pengeboman di Boston.