Kamis 25 Apr 2013 14:47 WIB

Pemimpin Asia Tenggara Bahas Ketegangan dengan Cina

Laut Cina Selatan
Foto: timegenie.com
Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Para pemimpin negara di Asia Tenggara menggagas pertemuan yang membahas solusi untuk meredakan ketegangan sengketa Laut Cina Selatan dan potensi-potensi ekonomi yang terkait dengan wilayah itu.

Sepuluh anggota negara ASEAN mengukuhkan kesepakatan pada tahun lalu. untuk menangani ketegangan dengan Cina di kawasan tersebut, dan para pemimpin telah fokus pada pertemuan pekan ini di Brunei, untuk membangun solidaritas dan kesatuan.

Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan setelah pertemuan awal pada Rabu malam, yang juga terdapat jamuan makan malan dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, para pemimpin telah berhasil menemukan kesamaan pandangan terkait masalah itu.

"Setiap pihak ingin untuk membuat resolusi perdamaian dan juga menyuarakan sikap terkait sengketa yang terus terjadi," kata Aquino kepada pers, seperti dilansir AFP, Kamis (25/4).

Cina mengklaim kedaulatannya di sekitar kawasan Laut Cina Selatan. Namun anggota ASEAN, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, juga mengeklaim wilayah strategis dan perairan yang kaya dengan sumber daya alam itu.

Perebutan klaim tersebut telah berlangusng untuk beberapa dekade, yang beberapa kali terjadi ketegangan militer. Perhatian terus tertuju dalam beberapa tahun terakhir, ketika Cina telah semakin agresif untuk mengukuhkan klaimnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement