REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Polisi Swedia menemukan narkotika dalam bus, yang ditumpangi penyanyi Kanada Justin Bieber, namun tidak ada tersangka ditetapkan dan perkara tampak tidak akan berlanjut.
Polisi mencurigai keberadaan ganja dalam bus kosong terparkir di luar hotel tempat Bieber menginap sebelum memulai pergelarannya di Stockholm pada Rabu malam, kata jurubicara kepolisian Kjell Lindgren, Kamis (25/4).
Polisi "menyisir" bus tersebut setelah mengangkut 10 hingga 15 penumpang ke lokasi konser. "Polisi masuk ke dalam bus untuk mencari dan akhirnya menemukan sejumlah kecil narkotika," kata Lindgren.
"Kami tidak tahu siapa pemilik narkoba tersebut dan siapa yang mengkonsumsinya, sehingga sulit bagi kami untuk mengaitkannya dengan seseorang," katanya.
Narkoba tersebut telah dikirim untuk dianalisa dan Lindgren mengatakan polisi tidak merencanakan tindakan lanjut kecuali mereka mendapatkan informasi baru. Bieber tengah mengadakan tur "Believe" keliling Eropa dan dijadualkan menggelar konser di Finlandia pada Jumat (26/4).
Pada awal April, Bieber mendapat masalah setelah sebuah museum yang didedikasikan untuk Anne Frank mengutip ucapan penyanyi berusia 19 tahun itu bahwa ia berharap korban pembantaian Yahudi (Holocaust) muda menjadi bagian dari "belieber", istilah untuk para fans Bieber.
Anne Frank yang meninggal pada usia 15 tahun di kamp konsentrasi Bergen-Belsen pada 1945 adalah salah satu korban termuda dalam peristiwa pembantaian Yahudi, yang terkenal karena buku hariannya.