REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hizbullah Lebanon membantah telah mengirimkan pesawat tanpa awak atau drone ke Israel. Bantahan itu dilayangkan setelah Angkatan Udara Israel menembak jatuh pesawat dari perairan utara negara tersebut.
"Hizbullah membantah mengirim pesawat tanpa awak ke wilayah yang diduduki di Palestina," ujar pernyataan yang disiarkan televisi lokal, Al-Manar.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menganggap insiden tersebut sangat serius. Menteri Pertahanan Israel menyalahkan Hizbullah atas pengiriman pesawat tanpa awak.
"Sebuah pesawat tak berawak diidentifikasi mendekati pantai Israel dan berhasil dicegat lima mil laut di lepas pantai Haifa," ujar militer Israel.
Insiden tersebut terjadi saat Netanyahu terbang untuk menghadiri upacara di Desa Druze Julis, sekitar 32 kilometer timur laut dari Haifa. Helikopter mendarat sebentar setelah dia menerima berita soal drone.
"Saya melihat upaya ini melanggar perbatasan kita dan ini sangat serius," ujar Netanyahu dilansir Al-Arabiya.
Hizbullah telah beberapa kali dituduh mengirimkan drone ke Israel. Pada 7 Oktober 2012, pesawat tempur Israel menembak jatuh sebuah drone di selatan gurun Negev. Pemimpin Hizbullah membenarkan telah mengirim drone tersebut. Pada Juli 2006, militer Israel juga menembak jatuh drone bersenjata yang dikirim Hizbullah di atas perairan negara Yahudi.