Sabtu 27 Apr 2013 20:39 WIB

Wawancara Eksklusif Korban Penculikan Tsarnaev Bersaudara

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Mansyur Faqih
Dzhokhar Tsarnaev
Foto: Reuters
Dzhokhar Tsarnaev

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- The Boston Globe menerbitkan wawancara dengan warga Cina yang mobilnya dibajak dan ikut dibawa oleh pelaku bom Boston. Saat itu Dzhokhar dan kakak lelakinya, Tamerlan Tsarnaev berniat mengemudi ke New York dan memasang bom lain. 

Saat mereka berhenti untuk mengisi gas, tawanan mereka melarikan diri. "Saya tidak ingin mati," ujar pria berusia 26 tahun yang diidentifikasi bernama Danny. 

"Saya punya banyak mimpi yang belum terwujud," ujarnya.

Danny meyakinkan dua bersaudara itu dengan memainkan statusnya sebagai orang asing. Meski pun mereka awalnya kebingungan dengan aksen Cinanya. Setelah memutuskan kalau tawanan mereka adalah orang Cina, Tamerlan Tsarnaev menganggapnya sebagai muslim.

"Cina sangat ramah pada muslim. Kami sangat ramah pada muslim," ujar Danny seperti dikutip Globe

Ironisnya, salah satu dari tiga orang yang meninggal dalam bom Boston merupakan siswa berusia 23 tahun bernama Lingzi Lu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement