REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Jubir Kementerian Luar Negeri Israel, Yegal Balmor, menilai Eropa melakukan tindakan diskriminatif atas produk ekspor Israel ke Benua Biru tersebut.
Kritikan Balmor ini terkait kebijakan Eropa memberikan label penanda untuk membedakan produk-produk yang diimpor dari pemukiman Yahudi di Palestina.
Harian Maaref seperti dikutip situs Infopalestina menyebutkan undang-undang internasional tidak mengakui legalitas pemukiman yahudi yang dibangun di wilayah Tepi Barat dan Alquds di Palestina. Meski, Israel menganggapnya sebagai wilayah mereka.
''Karena itu, produk dan bahan komoditas yang dihasilkan oleh pemukiman Yahudi itu tidak perlu mendapatkan keistimewaan pajak yang diberikan oleh Uni Eropa,'' tulis laporan Maaref.
Sementara Wala, situs yang dekat dengan lembaga militer Israel, mengungkap bahwa militer Israel resah dan kecewa karena aksi militer Mesir di Sinai.