REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lima orang dilaporkan positif terkena flu unggas H7N9 di empat provinsi di Cina, Ahad(28/4) waktu setempat. Kasus terakhir yang dikonfirmasi dinas kesehatan setempat berasal dari Provinsi Shandong, Jiangxi dan Zhejiang di Cina Timur, serta Provinsi Fujian di Cina Tenggara.
Departemen Kesehatan provinsi mengatakan, warga ibu kota Zhejiang, Hangzhou, Xu (38) positif terkena flu unggas H7N9. Ia memperlihatkan gejala flu pada 18 April dan sekarang dirawat di First Affiliated Hospital di Zhejiang University.
Enam dari 46 kasus yang dilaporkan di provinsi tersebut telah berakhir dengan kematian, sementara sembilan orang telah diperkenankan pulang dari rumah sakit setelah sembuh total. "Sedikit dari pasien yang baru dikonfirmasi berada dalam kondisi kritis," kata Li Lanjuang, yang bertugas mengobati pasien H7N9 di First Affiliated Hospital, Zhejiang University.
Li Lanjuang mengatakan, wabah tersebut diperkirakan bisa dikendalikan di Zhejiang, karena ditutupnya pasar unggas hidup dan temperatur yang meningkat.
Selain Xu, Dinas Kesehatan juga melaporkan kakek berusia 80 tahun bermarga Xiong dan perempuan (31) bermarga Xu di Provinsi Jiangxi juga positif terinfeksi flu unggas H7N9. Dari ke-19 orang yang telah mengadakan kontak erat dengan kedua pasien itu, sejauh ini tak seorang pun
memperlihatkan gejala tidak normal. Pada Ahad sore, Dinas Kesehatan mengkonfirmasi kasus flu unggas H7N9 di Fujian, sehingga menandai kasus kedua di provinsi pantai itu. Pasien tersebut, seorang lelaki yang berusia 80 tahun dan bermarga You, adalah sorang petani dari Kotapraja yangxia di Fuqing, kota setingkat kabupaten di Ibu Kota Fujian, Fuzhou.
"You berada dalam kondisi kritis. Pria itu terserang batuk dan demam sebelum berobat ke satu rumah sakit lokal pada Sabtu (27/4)," bunyi isi satu pernyataan dari Departemen Kesehatan Masyarakat provinsi tersebut, seperti dinukil dari Xinhua.
Tak seorang pun dari ke-33 orang yang telah mengadakan kontak dengan You memperlihatkan gejala tidak normal sejauh ini. Para ahli di Shandong mengkonfirmasi satu kasus flu ungga H7N9 di Kota Zaozhuang pada Ahad. Pasien tersebut, anak lelaki yang berumur empat tahun dan bermarga Zhang, terserang demam pada Sabtu.
Anak lelaki itu adalah putra dari pasien pertama H7N9 di Shandong. Namun penyelidikan awal tak memperlihatkan bukti penularan dari manusia ke manusia, kata satu pernyataan dari Departemen Kesehatan masyarakat provinsi tersebut.
Menurut pernyataan itu, anak lelaki tersebut berada dalam kondisi stabil. Xi Jianguo, peneliti di Pusat bagi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di China, Ahad, mengatakan peluang wabah besar H7N9 kecil, meskipun situasi itu tak boleh dianggap sepele dan pemantauan mesti ditingkatkan.