REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Tim penyelamat Bangladesh sudah tak lagi memiliki harapan besar untuk dapat menemukan korban yang masih hidup. Setelah lima hari melakukan pencarian korban runtuhnya Rana Plaza, tim penyelamat akhirnya menggunakan alat berat untuk mengangkat puing.
Berdasarkan data yang dikutip dari Associated Press, jumlah korban tewas hingga Senin pagi (29/4) di Rana Plaza mencapai 380. Sementara sebelumnya Reuters mencatat angka 377. Namun yang pasti, ribuan buruh pabrik garmen terperangkap dalam reruntuhan gedung yang ditinggikan secara ilegal itu. Hingga kini sebanyak 2.500 orang sudah diselamatkan dari reruntuhan tersebut.
Juru Bicara pihak militer, Shahinul Islam, mengatakan terus melanjutkan pencarian dengan hati-hati. Ia pun berjanji jika mereka menemukan korban yang masih hidup, militer akan mencoba menyelamatkan dia.
Sementara itu Kepala Pemadam Kebakaran, Brigjen Ali Ahmed Khan lebih realistis dengan mengatakan harapan menemukan korban yang masih hidup sudah sangat kecil. Apalagi timnya sudah mencoba mencari hingga lantai bawah dan hanya menemukan mayat saja. ''Tidak ada yang melihat korban hidup di sana,'' tutur dia.
Berdasarkan pantauan, para sukarelawan dan tentara hanya bisa melihat alat berat menggali puing-puing beton di atas reruntuhan. Harapan mereka juga sudah sangat tipis. sementara Ambulans tetap bersiaga untuk membawa kemungkinan korban hidup dari gedung yang runtuh pada Ahad (28/4), ke rumah sakit.